Kamis, 05 Mei 2011

8 Mitos Kolesterol, Enyahkan!



(c)themomsalon.com
Apa selama ini Anda mengira kalau rajin berolahraga atau memiliki kolesterol rendah berarti semakin bebas dari bahaya? Eits, belum tentu.

Kolesterol kerap didaulat sebagai biang kerok dari berbagai penyakit yang mematikan. Mulai dari penyakit jantung sampai stroke. Dan yang sering jadi masalah adalah, kebanyakan orang baru menyadari kalau dirinya bermasalah dengan tingkat kolesterol yang tinggi ketika sudah menginjak usia tua. Meskipun Cosmo yakin kalau sedikit banyaknya Anda sudah tahu mengenai kolesterol, tapi ternyata ada beberapa 'kepercayaan' yang masih suka salah. Dan Anda harus berhati-hati, karena salah-salah informasi bisa berakibat fatal buat kesehatan Anda. Sekarang, simak delapan mitos yang paling sering bikin salah kaprah, yuk!

Mitos 1: kolesterol hanya masalah orang tua

"Usia saya masih 30 tahun, mengkhawatirkan soal kolesterolnya nanti saja deh, kalau sudah memasuki umur 60 tahun," ujar Lasya. Jangan salah teman, sejak usia 20 tahun, sebenarnya Anda sudah disarankan untuk memeriksa kadar kolesterol Anda, lho. Dan ini haruslah dijadikan aktivitas rutin yang dijalankan setiap lima tahun sekali. Sehingga kalau misalnya dokter menemukan indikasi akan terjadinya masalah, sudah pasti akan jauh lebih baik lagi kalau diketahui dari jauh-jauh hari sebelumnya, bukan?

Mitos 2: orang berbadan kurus tak perlu khawatir

Memang, kelebihan berat badan kerap mendatangkan berbagai masalah kesehatan. Tapi ini bukan berarti Anda yang punya tubuh langsing lantas bisa merasa lega. Tingkat kolesterol bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, teman. Termasuk apa yang Anda makan, seberapa cepat tubuh mengeliminasi atau bahkan memproduksi kolesterol, serta kondisi psikologis Anda. Maka dari itu, pada dasarnya semua orang termasuk Anda, berisiko terhadap kolesterol, dan harus menjaga pola hidup yang sehat.

Mitos 3: kolesterol itu jahat!

Ketika mendengar kata 'kolesterol', mungkin reaksi spontan yang terbersit di otak Anda adalah bisa menyebabkan kematian. Jangan buru-buru menghakimi, karena sebenarnya kolesterol terdiri dari dua jenis.

LDL-cholesterol, si jahat yang melepaskan radikal bebas, serta kerap menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Jaga agar tubuh Anda tak mengandung sampai lebih dari 100 mg/dl (miligram per desiliter) dari jenis yang satu ini.

HDL-cholesterol yang baik, berfungsi untuk menetralisir lemak dan membantu membersihkan pembuluh darah. Level idealnya adalah sekitar 60 mg/dl. Jadi ternyata, kolesterol tak selamanya jahat buat tubuh Anda.

Mitos 4: rajin olahraga atasi masalah

Kalau ingin tubuh yang sehat, maka berolahragalah. Ini benar. Tapi olahraga dengan rutin tak lantas bisa membebaskan Anda dari kolesterol. Tubuh memiliki kemampuan untuk memproduksi kolesterol yang berasal dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Dan untuk beberapa orang, hati menghasilkan kolesterol dengan kadar lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalau kasusnya seperti ini, bukannya tak mungkin kadar kolesterol Anda tinggi meskipun sudah mempraktekkan pola hidup sehat.

Mitos 5: minyak sayur menyehatkan

Ya, benar sekali! Minyak sayur juga lebih sehat ketimbang mentega. Bahkan, ia bisa menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Tapi ingat, yang namanya minyak itu mengandung sekitar 120 kalori setiap satu sendok makannya. Jadi hati-hati berat badan bisa naik.

Mitos 6: kuning telur berbahaya

Situs resmi Egg Nutrition Center menyebutkan kalau satu butir telur mengandung sekitar 213 miligram kolesterol. Dan ini kadarnya memang lumayan besar. Namun yang jelas, selagi batas makanan yang Anda konsumsi mengandung kolesterol di bawah 300 miligram setiap harinya, masih terbilang aman, kok.

Mitos 7: semakin rendah, semakin bagus

Kolesterol tinggi jelas berbahaya. Untuk itu, Anda berpikir kalau tingkatnya semakin rendah maka akan lebih bagus untuk tubuh Anda. Eits, ternyata tidak. Penelitian dilakukan tahun 1974 lalu oleh sekelompok epidermological researchers menemukan hubungan antara kanker usus besar dengan tingkat kolesterol yang rendah. Penemuan yang sama juga ditemukan tahun 1980 oleh peneliti asal Prancis setelah meneliti 7603 pria yang tingkat kolesterolnya di bawah normal, 200 mg/dl.

Mitos 8: kalau kolesterol tinggi harus minum obat

Ternyata tidak harus seperti itu, darling. Karena ini semua tergantung dari health record serta seberapa tinggi tingkat kolesterol yang Anda miliki. Mulai membiasakan diri untuk berhenti merokok, melakukan low fat diet, serta berolahraga ringan secara teratur, sebenarnya sudah bisa menurunkan kadarnya, lho. Tapi kalau ternyata masih tidak membantu juga, barulah kemudian Anda bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat.

SANG FAKTOR PEMICU

Tingkat kolesterol di dalam darah Anda bisa dipengaruhi beberapa faktor. Ini dia beberapa di antaranya:

1. Makanan

Makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi atau tinggi kalori bisa meningkatkan kolesterol Anda. Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsi daging atau goreng-gorengan

2. Kelebihan berat badan

Kalau berat badan berlebih maka tingkat LDL-cholesterol di dalam tubuh bisa meningkat. Dan sebaliknya level Hdl-cholesterol menurun

3. Aktivitas fisik

Semakin banyak berolahraga tingkat LDL-cholesterol pun akan menurun dan diikuti dengan meningkatnya HDL-cholesterol. Jadi tunggu apalagi, segera bikin janji dengan personal trainer Anda sekarang! Jangan tunda lagi.

4. Keturunan

Pada dasarnya gen yang Anda miliki mempengaruhi setidaknya 50% dari bagaimana tubuh menghasilkan atau menangani kolesterol jahat. Jadi ingat yang tadi Cosmo katakan, rajin-rajin memeriksakan kadar kolesterol Anda setidaknya lima tahun sekali ke dokter

5. Usia dan jenis kelamin

Kolesterol di dalam darah baik untuk pria dan wanita, biasanya mulai meningkat sejak usia 20 tahun. Sebelum mengalami masa menopause tingkatnya pada wanita cenderung lebih rendah dari pria. Namun, ketika menginjak menopause, kadar LDL-cholesterol pada wanita pun meningkat. Artinya, resiko terkena serangan jantung cenderung jadi lebih besar ketimbang pria.

TAHUKAH Anda KALAU...

1. Tingkat kematian tertinggi akibat penyakit jantung terdapat di Selandia Baru.

2. Kacang-kacangan adalah makanan yang sangat kaya akan protein. Selain itu, juga kaya akan serat, phytonutriens, antioksidan (semisal vitamin E dan selenium), dan bisa menurunkan kadar kolesterol Anda
3. Penelitian menunjukkan kalau mengonsumsi dark chocolate bisa menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Wow, ini pasti merupakan penemuan terbaik sepanjang masa! (Cosmo/meg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar